Sabtu, 20 September 2014

BLOG MATIC AKTUAL

Ni gan,bro,sist,mas,mba,om,tante,pakde,bude,emak,bapak,dll Mohon maaf unuk yg tidak di sebut

http://motormaticdunia.blogspot.com

Blok Yang Berisi Khusus Matic,NEW,MODIF,TIPS,DLL

Kamis, 11 September 2014

Vario Modif Touring,Bandung

Sobat Modifikator - Akhirnya Dapet Motor Keren Buat Di Masukin Blog ini, Pemilik Motor Ini Bernama Asep McGyver Kusmawan Seorang Anggota Dari Vario125 Owner Community Daerah Bandung.

Motor Yang Bernuasa Simple Tapi Styllis Membuat Mata Mencolok Dengan Paduan Warna Merah,Putih Dan Hitam. Motor Ini Bukan Hanya Untuk Harian Tapi Memang Sudah Sering Untuk Touring Wilayah Indonesia.

Motor yang Sebelumnya Hanya Berwarna Hitam-Putih(warna Standar Vario 125Fi) Di sulap Oleh Bung Asep Hanya Dalam waktu Beberapa Bulan. Stripingpun Juga Di Ganti Dengan Model Click125i Streer Edition
Beberapa Yang Di Ubah
Oleh Bung Asep pun Di Ubah Sedemikian Rupa Agar safety riding Di gunakannya Lampu HID,Dual Dick Brake(Dua Rem Cakram),Klason Variasi Mobi,Visor Depan Agar Speedometer Tidak Terkena Cahaya Matahari Langsung Dan Tidak Lupa GPS untuk perjalanan Saat Touring.

Ada Juga Yang Berminat inggin Di Modif Seperti Ini Atau Inggin Ikut V125OC Bandung. Fahrul
Bagian Kanan



Rabu, 10 September 2014

Sobat Modifikator - ini ada juga modif motor matic keluar dari pakem. Gaya Street Fighter (SF) tidak hanya cucok untuk motor jenis pria. Tapi, jika diolah pada motor feminim pun terlihat bagus. Asal, olahan dan hasilnya harus pas dengan konsep yang ditawarkan.

Temanya SF bergaya single seater, paduan bodi simpel dan olahan sasis sederhana lebih menonjol. Ciri SF tampak jelas pada pemilihan sikilan atawa kaki-kaki. Enggak terlalu gendut, “Tapi, cukup untuk menunjukkan aksen SF yang cenderung agak gede namun fungsional

Semuanya memang mengarah ke sisi fungsional. Makanya nggak heran kalau pelek masih aplikasi model jari-jari. “Sebab susah mencari pelek lebar yang bagus dengan ukuran 14 inci. Kalau untuk ukuran 17 inci, limbahnya lebih mudah untuk dicari,” cuap modifikator penyuka kacamata hitam ini.











Makanya bodi pun pilih desain kombinasi, bagian depan terlihat cenderung gendut dengan pilihan bentuk padat dan lebar khas SF. Apalagi, bodi depan itu digabung sama bodi belakang mungil bin lancip

Ciri ala petarung jalanan yang lainnya adalah pemakaian sasis tubular pada tengah dek depan. “Tidak ada fungsi secara material, cuma sebagai aksen visual aja biar nuansa street-nya terasa dan lebih dinamis,"

Contohnya pemilihan bentuk jok dan bodi belakang. Jika dicermati, memang buntutnya kecil. Otomatis, tangki harus pindah posisi. “Selain secara konsep memang tangki harus pindah, juga biar center of gravitynya tetap sempurna seperti motor standar, jadi, motor nyaman dipakai saat riding. Sebab, beban bertumpu di depan,”

Anda Juga Minat Dibin Model Seperti Ini :D. Fahrul
(http://duniamotormodif.blogspot.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: FDR 100/70-14
Ban belakang: FDR 160/80-14
Sok depan : RX King
Sok belakang: F1ZR
SG88: 0878-26280866


Sobat Modifikator - Untuk Penggemar kawasaki kayaknya kalian tidak bisa merasakan Matic baru kawasaki Meski serius memasarkan motor berkapasitas mesin besar, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengaku tetap Tidak mauMenjual skuter J300 di Indonesia. salah satunya adalah karena harga jualnya yang terlalu tinggi.

Penyebabnya adalah kapasitas mesin yang mencapai 300 cc. "Pajak untuk sepeda motor di atas 250 cc lebih besar. Jika J300 masuk maka harganya terlalu tinggi," ungkap Yusuke Shimada, Asistant General Manager Marketing PT KMI.

"Sekitar Rp 60 sampai 80 jutaan, seperti kurang menarik di pasaran," lanjutnya. Wah, harga tersebut artinya akan lebih tinggi dari Ninja 250 FI sekalipun. Padahal secara kapasitas mesin tidak berbeda jauh.

Kawasaki J300 mengusung mesin satu silinder, menggunakan radiator dan memiliki kapasitas ruang bakar 299 cc. Powernya diklaim tembus 29,5 dk dan torsinya 24,54 Nm.

Sokbraker depannya 37 mm, dan yang belakang menggunakan sokbraker ganda dengan lima setingan preload. Kawasaki meyakini karakter suspensinya dibuat untuk sporty riding.

Roda depannya pakai diameter 14 inci dengan dual disk brake, ukurannya 260 mm dijepit kaliper dua piston. Yang belakang rodanya 13 inci dikawal disk brake 240 mm. Sedang fitur Anti Lock Brake System (ABS) menjadi salah satu optional bagi yang ingin lebih safety.

Ayo Gabung (http://duniamotormodif.blogspot.com)

Honda Beat Cool Fresh + Wuzz Wuzz

Soat Modifikator - Kesan ThaiLook langsung terpancar dari modifnya yang berbau racing.
Seorang Siswa SMK Depok Yang Merancang dan Mendesain Motor miliknya ini,Selain Motor untuk Kontes Motor Ini Juga biasa Untuk Drag Race.

Pada sisi luar difokuskan pada aplikasi warna hijau tosca dengan kombinasi warna oranye di rangka dan undercarriage. Agar tak monoton, sebagian bodi ikut dicustom Motif Bubble, ditambah dengan tambahan aksen grafis.

Performa kaki-kaki, diset serba Kecil, dari gabungan pelek Custom dan ban Drag blaster 50/90. Tak lupa, sistem suspensi ringan dari variasi custom, Tambahan variasi, diwujudkan ke banyak sektor, terutama engine, disc brake hingga kelengkapan handling.

 Ada Yang Minat Di Modif Begini Cool Fresh + Wuzz Wuzz. Fahrul

Data Modifikasi :
Velg D/B      : Custom

Ruji D/B      : TDR

Cakram        : TDR

Stabilizer     : Scarlet

Karbu           : PE 28

Jok               : MB Tech

Knalpot        : R9

Sok Blkang  : GAZI

Lama Modif : 2Bulan


 

 

Selasa, 09 September 2014

Matic Ciptaan T.C.R yang hampir menandingi R6

Sobat Modifikator - Apa yang ada bayangkan dengan sosok skuter 'kecil' ini? Model ala racing dengan blok mesin 2Tak yang tidak lagi 'kecil' hampir mampu menyamai rekor performa motor sport Yamaha YZF R6 model terkini.Jangan heran jika performa yang dihasilkan skuter modifikasi bermesin 350cc dengan konfigurasi V4 ini mampu menghasilkan 'tendangan' tenaga sebesar 112 hp atau kurang 11 angka lagi untuk menyamai performa Yamaha YZF R6 2013 yang bermesin 4Tak 600cc berteknologi injeksi.

 

Apa yang ada bayangkan dengan sosok skuter 'kecil' ini? Model ala racing dengan blok mesin 2Tak yang tidak lagi 'kecil' hampir mampu menyamai rekor performa motor sport Yamaha YZF R6 model terkini.Jangan heran jika performa yang dihasilkan skuter modifikasi bermesin 350cc dengan konfigurasi V4 ini mampu menghasilkan 'tendangan' tenaga sebesar 112 hp atau kurang 11 angka lagi untuk menyamai performa Yamaha YZF R6 2013 yang bermesin 4Tak 600cc berteknologi injeksi.


Builder skuter yang bernama Team Cristofolini Racing ini berasal dari negeri Menara Pisa - Italia. Di mana memang di sanalah terkenal sebagai negara kelahiran motor berjenis skuter ini.
Untuk membangun skuter 'gila' ini, setidaknya builder menggunakan 4 barel mounted racing aluminium 50mm yang dipadukan dengan crankshaft dan transmisi berbahan CNC aluminium. Dengan masing-masing silinder (4-silinder) mendapat asupan bahan bakar minyak langsung dari karburator tersendiri (4-karburator).


Untuk membuat tenaganya melonjak sekitar hampir 30 persen, sektor knalpot tidak lepas dari detail perhatian. Knalpot kustom khusus dengan masing-masing silinder diberi sendiri-sendiri atau dengan bahasa lain 4-into-4. Sedang sasisnya sendiri dibuat ulang dengan kustom dari F12 50cc Malaguti.

Gimana matic kalian Berani Di adugak gan sist :D.! (Fahrul)

Minggu, 07 September 2014

Modifikasi Honda Tiger 2000, Street Fighter Eropa

 
Sobat Modifikator - Oleh pemodifikasi, tampilan motor ini disebut Street Europe Style (SES) alias street fighter gaya Eropa. Alasannya sih gampang ditebak, lihat saja model buntut yang egois nan individualis itu. Kalau boleh disebut sih, Tiger Buntung habis. Sub frame saja, tinggal sebagian yang digunakan.
Berat Tapi Tetep Ngebut
“Khusus SES gaya buntut tidak lancip dan tajam, tapi dibuat tegak lurus dengan bagian belakang yang rata. Ini cuma memainkan pipa dan fiberglass,” buka Falmi Fajri, pemilik sekaligus modifikator dari Stret Garage 88  yang asli Ciamis, Jabar itu.
Ya, itu sih memang pendapat pemilik brosis. Sampeyan beda argumen sih boleh-boleh saja. Pastinya, Falmi mengawali itu dari sketsa yang dicoret-coret di atas kertas.
Lantas dibikin rangka yang pura-pura tubular di bawah tangki yang dirol. Tapi ngerolnya tidak seperti menggulung rambut, bro. Itu rangkaian pipa-pipa yang diikat dari komstir yang digergaji, digerinda dan dilas, rangkanya sendiri masih asli Tiger 2000.
Istimewanya di atas rangka yang 'tunggang-langgang' ini, terjadi tipislisasi. Tangki bahan bakar yang tadinya bisa diisi banyak, sekarang berkurang setengahnya. Karena itu tadi, mengejar tampilan jagoan jalanan dari Eropa tembus ke Ciamis. Bahkan, dompet pengendara pun bisa tipis di jok tunggal ini. Kenapa? Ya, karena alas jok-nya sangat tipis. Dompet di saku celana belakang jika duduk di situ terus, lama-lama tergencet dan akhirnya tipis kan, hehe.      
Falmi jumpa portal ini saat di gelaran Banjar Otomotif Parti 9 (BOP), Jateng, baru lalu. Lantas ia bercerita proses bikin buntut yang sangat buntut itu, buntut sekali. Katanya, ditopang pipa besi ¼ inci lewat proses las listrik mulai dari sub frame yang sudah dikurang-kurangi tadi. Rangka paling belakang ditekuk naik  membentuk sudut.
Ya, begitu cerita singkat si buntut, tapi toh proses terus berlanjut seperti mendesain sepatbor, air scoop, tangki dan batok lampu yang sangar. Bahannya sih masih serat kaca alias fiberglass dengan konsep serasi dan harmonis. Makin harmonis dengan kaki-kaki yang tak boleh dipandang enteng. Justru sikil  ini yang bikin tambah istimewa.
Mulai dari sok depan model upside down yang bikin gagah tampilan dan redaman. Juga monosok dan lengan ayun yang kekar. Masih ditambah pelek dan ban yang gambot-gambot, makanya jadi percaya alirannya SSE. Komposisi warna juga khas moge di Eropa sana tapi bisa dilihat di Ciamis, hebat kan. 

Honda Dunk Matik 50 cc

 
Sobat Modifikator – Jangan kaget jika menghadiri Tokyo Motor Show di Jepang yang dimulai 22 November 2013. Pasti akan ketemu Honda Dunk, matik 50 cc  4 tak dan  SOHC yang 1 silinder yang telah pasti injeksi. Kecil memang volume mesinnya bila diharap akan dijual di Indonesia.
Sekecil-kecilnya dia, tapi lihat dunk, eh, dong, teknologinya yang menggunakan idling stop system (ISS) yang ada di PCX dan Vario. Itu loh, jika langsam dalam tiga detik mesin akan otomatis mati dan jika slongsong gas diputar mesin akan menyala. Pintar kan. Dan berbagai teknologi lain yang belum tentu bisa didapat di matik 110 cc di Indonesia.
Seunyil-unyil dia juga, tapi helm sampeyan bisa ditelan bulat-bulat, tapi nggak bakal gepeng-gepeng, ihhh seyem. Husss, itu bagasinya besar, mampu menampung satu buah helm full face. Karena, kosntruksi tangki bensin digeser di bawah pijakan kaki. Jadi ruang di bawah pantat menjadi lega.
Juga sekecil-kecilnya kapasitas, tapi bisa melotot, sebab penerangan utama menggunakan LED. Kalau sebut LED, pastilah terang dan terus bersinar. Lha wong, jarum saja bisa ketemu bila jatuh. Asal saja jarumnya sebesar linggis, bro.
Aksesoris tambahan lainnya bkin pengendar selalu ingat waktu. Honda Dunk ini dipasangi jam yang berada di area speedometer. Isunya motor ini tidak hanya di jual di Jepang, tapi di Edopa dan di benua Amerika untuk kompleks perumahan yang tak perlu STNK di sana.

Honda FireBlade SP 2014 Elegan,Cool,Sporty.

ManiakMotor – Nah, ini sport bike benaran, coraknya saja sudah HRC alias Honda Racing Coorporation. Itu dia Honda FireBlade SP. SP ini bukan pengertian siap pakai brosist, bukan juga ‘sapu persih’, wah nggak nyambung. Tapi itu special production. Spesial yang 1.000 cc, bedalah dengan Honda Blade spesial bebek, hehe.
Yang FireBlade CBR1000RR SP versi 2013 milik seorang pengklik setia portal ini, pernah dicoba di Sentul. Yaaah dipinjamkan untuk beli teh botol saat event IRS baru lalu, tenaganya?  Ihhhh seyem. Iya, seyem yang enak kali tarikannya, ingin dibawa langsung ke rumah. Epek g-force bikin rambut berantakan. Maklum, reporternya lagi gondrong, bro, nggak pakai helm pula.
Apalagi yang baru keluar dan akan dipamerkan di EICMA Milan. Motor full fairing dengan full frame jantan ini akan kelihatan Senin malam atau 11 Novemer di Milan sana. Dipastikan berubah dengan penduhulunya, lantaran boomingnya kontrol traksi sebagai pengatur mode mengendara pada keluaran Honda. Cerita kontrol traksi, jelas saja didapat dari laboratorium balap HRC yang ada di Superbike dan MotoGP.
FireBlade SP ini, biasanya untuk basis modifikasi ke superbike.  Lihat saja, perangkat standarnya pakai suspensi Ohlins dan rem Brembo. Dua suku cadang jaminan mutu terhadap fungsinya. Warna sih masih gabungan tiga corak khas HRC. Begitu yang dilansir MCN dan sekaligus memberitakan motor-motor Honda tahun depan.
Nih kuda besi 2014 Honda:  
• New VFR800F basis mesin V4 800 cc dengan revisi pada traksi kontrol, rem radial, menyusutnya  bobot hingga 10 kg, penyetelan tinggi-rendah dan torsi putaran menengah diperbaiki.
• New CBR650F evolusi dari CBR600F.
• New CB650F – Versi naked CBR650F untuk menukar CB600F Hornet.
• New CTX1300 versi turing cruiser dengan bagasi
• New CBR300R  dan CBR250R terbaru
• NC700s dan NC700X

(NEW) TVS Draken 250


Sobat Modifikator - Sangat jauh berbeda desainnya dengan TVC Apache yang beredar ditanah air, TVS Draken srat dengan sportbike Eropa.  Yang mencolok monosok yang posisinya disamping kanan motor, pokoknya Eropa bangetss...  Eits.. ini bukan produksi massal brosist, ini merupakan motor konsep yang dipajang TVS pada India Auto Show 2014 di New Delhi, India.
Jangankan pengunjung yang datang langsung, penulis portal ini pun penasaran dengan motor ini. Apalagi setelah tahu bahwa mesin yang menghelanya 250 cc. Terlepas dari model shroud tangki bahan bakar yang mirip dengan taring tajam, dibaliknya ada sasis yang menggoda. Kesan motor canggih bin mutakhir terpancar lewat sasis berwarna keemasan tersebut.
Sasis tersebut terintegrasi dengan bongkahan sasis lainnya yang mengikat ke bagian silinder mesin berpendingin cair. Katanya mesin ini memiliki 4 klep DOHC yang mampu membuat power sebesar 38,5 hp pada 12.000 rpm dan torsi maksimum 23 nm pda 9.500 rpm. Lihat speknya sih lumayan ‘ngejambak’ penunggangnya. Itu spek, belum dicoba.
Sudahlah, jangan dulu fokus di power motor ‘patung’ ini. Karena masih banyak sisi desain yang menarik seperti muffler kenalpot, eh berhubungan dengan power juga tuh. Itu moncong knalpot  keluar disisi kanan mesin, posisinya pun melintang bro, ndak lazim lah pokoknya. Cermati juga swing arm yang tidak dijelaskan dari bahan apa, namun dari kelirnya seperti alumunium yang memiliki rongga tiap bagiannya.
Bagian-bagian kecilnya pun menarik disimak, mulai dari spion yang letaknya diujung setang. Desain lampu belakang yang jadi satu kesatuan dengan dudukan plat nomor belakang sampai dengan sok depan yang up-side-down.

Bagus tuh buat Menyaingi Z250 Yang Sama-Sama Street Fighter hehehehe :D. Fahrul

(NEW) Moge Yamaha RG10 From PT YIMM

Seperti inilah modelnya dan memang dari FZ1 basisnya
Sobat Modifikator – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru-baru ini mendaftarkan moge-nyaTentu di didaftarkan di Kementrian Perindustrian RI agar legal dijual di Indonesia. Itu sama artinya akan ada moge baru Yamaha enemani penjualan CBU lainya dari  YIMM, macam YZF series, T-Max dan V-Max.
Tetap CBU atau Completely Built Up yang dimpor utuh dari negara asalnya. Kode yang masuk adalah Yamaha RG10. RG10 masih satu turunan Yamaha FZ1. Karakter mesinnya dibikin mudah kepegang oleh siapa saja, asal biasa mengendarai moge. Mengandalkan torsi yang banyak dari empat silinder segaris (in-line) yang sudah pasti DOHC. Performa mesin itu didukung 20 katup, wuih. Berarti setiap silinder ada lima klep, bro.
Makanya dengan mudah dapat tenaga di rpm bawah setelah dikalibari dengan bore dan stroke yang hasil volumenya 998 cc. Angka bore dan strokenya ada di spesifikasi di bawah. Urusan boros tidaknya nggak dipikir oleh peminat motor seperti ini. Ya iya, masak bisa beli motornya nggak sanggup beli bensinnya, nggak lutu kan. Apalagi sudah injeksi canggih yang diukung ECU bertingkat tinggi.
Kinerja mesin itu persis tipenya yang cruiser. Setang tinggi yang bikin posisi lengan santai menggapainya. Pijakan kaki juga di tengah mesin. Tapi tampang keseluruhan adalah streetfighter yang nekad, eh neked bike. Itu lho motor telanjang yang mempertontonkan rangka, mesin dan jalur-jalur knalpot yang kata orang sangar.
FZ1 dari tahun ke tahun selalu diperbaiki sesuai tuntutan pasar dan penggemarnya sejak 2006. Termasuk sampeyan yang akan merasakan perubahan terkini tersebut. Mudah-mudahan dananya masih ada dari sisa-sisa kampanye. Bagi yang lagi menjabat, jangan korupsi bro hanya demi motor ini. Kasihan rakyat. Kredit bisa kok dari YIMM.

Tiger 2014 Modif Bisa Trail Bisa Fighter


Modifikasi Honda Tiger 2014; Bikin Rangka Super Dirt Bike

 
Sobat Modificator – Ban gambot otomatis melingkari pelek besar dengan sokbreker kompetisi special engine YZ250, paslah dihela mesin 200 cc. Pantas juga disebut motor super dirt bike. Istilah motor hidup di dunia pasir...! Itulah konsep custom Honda Tiger 2013 yang dimodifikasi 2014.  
Pemodifikasinya seorang yang lumayan punya nama. Paling tidak doski mengaku-ngaku seorang maestro ketok panci, hehe, becanda.  Itu dia Topo Goedel Atmodjo dari Tauco Custom.  “Motor ini milik orang Bali, dikirim dari sana. Ia maunya motor yang bisa lalu-lalang ke pantai,” jelas Topo dengan tutur kata mirip penyanyi rap dari bilangan Kebagusan Raya no 99  Jagakarsa, Jakarta selatan.
Kebetulan pemilik pernakan bule dan Bali, maka dibangun untuk kebutuhan bule, berjemur dan melancong seputaran pantai Kute, eh Kuta. Dirancang bangun besar-besar sesuai postur pemilik. Dimulai dari pondasi yang disebut kaki-kaki. Bannya yang besar jadi parameter untuk pengerjaan selanjutnya.
Kata Topo, harus peras otak dan masih untung ada otaknya yang diperas untuk memasang ban import Shinko. Karet item berkembang memang untuk 'pasir' ini bertapak super lebar. Ban depan ukurannya 130/80-18. Lebar peleknya 2,5 inci x 18. Hitungannya tidak semata pemasang roda tapi berkaitan dengan ukuran triple clam atau segitiga pemegang suspensi depan. “Ukuran segitiganya ini dicari idealnya,” jelas Topo yang mengaku karyanya sudah ditulis 23 media, waw...  
Belakang sama saja. Masak sih depan rodanya gambot belakang kurus, ya nggak mungkin kan untuk cerita harmonisasi modifikasi dan fungsi. Malah rodanya lebih besar lagi, lebar tapak peleknya 6 inci. Lantaran untuk arena pantai, diameternya hanya 14 inci. Kenapa begicu? Ya nggak tahu! Huss... jangan bilang maniak motor bila nggak tahu logikanya.  
Diameter roda  kecil di belakang, agar putaran  belakang lecih banyak dari depan. Walau dia geol-geol oleh power besar tetap saja akan mengikuti arah roda depan. Diputar oleh mesin juga ringan. Begitu ilmu kira-kiranya untuk motor garuk tanah benaran macam SE.
Juga diameter roda depan besar ada maksudnya, motor tidak mudah terperosok pada trek yang keriting, kan lingakarannya lebih banyak. Ia akan menggelinding di atas permukaan yang keritring-keriting itu. Soal ukuran ban belakang silakan lihat DATA MODIFIKASI.
Roda besar belakang memaksa lengan ayun standarnya harus kawin silang. Maklum, panjang dan lebar arm sudah bergeser  5 cm. Model lengannya street fighter. Perhatikan desain lengan yang kokoh, bikin penampilan kaki Tiger ini memang spesial. Mungkin saja dana awal yang disetor ke Topo besar, seperti besar-besarnya kaki-kaki.
Dengan hasil utuh seperti di foto, rangkanya tiada ampun. Pokoknya yang tersisa tinggal rumah komstir. Main frame dan sub frame dirangkai ulang dengan pipa seamlees berbagai ukuran. Skill pengelasan yang menentukan hasil akhirnya. 
Namanya juga dirt bike, harus pakai stang setir trail yang lebar. Sengaja, walau roda depan gambat dan tertanam  di pasir masih bisa dihandling enteng. “Untuk menarik roda-roda besar ini, mesin ditune-up ringan. Kebetulan knalpot sudah semi free flow (racing harian). Itiu diimbangi karburator dari NSRSP tipenya PE28. CDI juga sudah pakai aftermarket,” jelas Topo soal kinerja mesin pada Tiger yang grafis bodinya mirip helm Mic Doohan, juara dunia GP500 lima kali.

Data Modifikasi
Motor:  Honda Tiger Tahun 2013
Pemilik:  Julian anno
Suspensi depan: Up-side Down Yamaha YZ250
Pelek depan: TK 2.50x 18
Pelek belakang: Custom 6 inchi x 14
Ban depan: Shinko 130/80/18
Ban belakan: Shinko 180/80/14
Swing arm: Ethane performance
Knalpot: Ethana performance
Setang Stir: Renthal Fatbar
Spido: Yamaha X-Ride
Head lamp: Variasi Thailand
Stop lamp: Variasi Thailand
Lampu sein: Variasi Thailand
Bodi full set: Plat galvanis 0.8 mm Tauco Custom
 

Honda CB 100, Balada Pemodif Cekak...

 


   Sahabat Modifikator – Chopper sejati! Rake komstir memanfaatkan rumah as pedal BMX. Pijakan kaki di depan mesin, juga bekas pedal BMX. Filter udara custom yang gagah di depan karburator, rongsokkan kaca spion mobil. Sasis dan bodi, dicat pakai kuas. Merek catnya pun untuk pengecantan pagar rumah kelas menengah ke bawah.
Bisa ditebak, chopper berbahan Honda CB 100 keluaran 73 itu,  kumuh, dekil, urakan, dan salju alias asal maju. Kesan itu yang membuat karakternya muncul. “Kepuasan tidak selalu dengan cat mulus, las-lasan rapi, dan variasi mahal. Saya ikuti keinginan bikin chopper,” papar Muhamad Rinudin, pemilik sekaligus builder CB100. Motor ini jadi ‘kaki’ sehari-hari Rinudin yang tinggal di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Mantap kali si bro ini...
Uang tidak bisa beli nyali. Ya, nyali tampil seadanya, nyali muke lu jauh, nyali dicaci di tengah lalu lintas lantaran mogok. Yang penting sang builder bebas dari inspirasi modifikasi menyala-nyala. Tidak peduli tongpes alias kantong kompes. Yang begitu disebut biker, gak ada ‘s’. Bisa kering, pak! Kering dompet...

Rinudin biasa dipanggil Colay, memiliki arti modifikasi sesungguhnya. Tapi dia tidak didukung dana. Kalau mau jujur, dia boleh setara Topo, Bingky, dan Ferro. Trio pemodif papan atas Jakarta. Nasib saja yang beda, paham sama. Misal penggunaan rangka dari pipa seamles.Beli pipa ini harus nabung, itu pun tidak sekaligus,” turur Colay yang berkisah soal pemodif cekak.
Colay hanya pengusaha rongsokkan motor. Untuk rol pipa sesuai lengkungan chopper, dia andalkan teman di klub CB Standarddi Tanah Baru, Depok. Teman klub, bukan teman terkam teman, pengerjaan dik

erjakan tanpa negosiasi harga.“Harus hati-hati,bahannya mahal,khawatir Colay soal kegagalan merol, lantaran tabungan sudah terkuras. Untung pria berumur 30 tahun itu belum punya anak dan istri. Kalau tidak, istri yang cerewet duluan, coy.
CB100 ini untuk jadi Honda Davidson, walah! Benar-benar chop, potong sana-sini tanpa suspensi. Ayunan mengandalkan lenturan pipa. Fork depan tanpa sokbreker, hanya springer yang jadi ciri chopper. Ayunan dibantu sumbu roda lebar. Sumbu ini dibantu fork menuju dudukan roda yang melengkung. Cara itu bikin trail lebih panjang. Jadinya, seperti board track, balap motor era 30-an.
No honey  no money, tapi soal garapannya penuh dengan nilai filosofi. Back-bone melengkung macam tulang punggung manusia yang menunduk. Artinya, kita harus menghormati siapa pun. Yeah, untung gak sekalian pakai blankon.
Center-bone melengkung ke arah mesin, seolah jadi pagar mesin. Filosofinya, manusiasenantiasa menjaga hati. Lalu, lekukan di bawahnya yang terhubung pada dudukan mesin justru mengarah ke luar. Itu diartikan, harus berusaha untuk maju. “Mirip modifikasi ini, memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitarnya,” cocor Colay.
Lihat saja, motor ini jarang dicuci, kalau pun kena air, paling banter air ujan. No fear, dong. Iya, takut air? “Kemaren kehujanan waktu  turing ke gunung Bunder, Bogor. Dapet oleh-oleh nih,” kata Colay sambil menunjuk sasis yang patah di bawah tangki. “Namanya juga motor dipake, bukan motor pajangan,” entengnya sembari berpikir dana untuk pengelasan.adit





DATA MODIFIKASI :
Head silinder : Honda Mega Pro
CDI : Honda GL 100
Tangki bensin : Custom
Jok : Custom
Velg depan : Venom 18 inci
Velg belakang : Champ 17 inci
Ban depan :Swallow Ranger 208 (3.00-18)
Ban belakang :IRC Road Winner (130/70-17
Fork : Custom

Suzuki Thunder Flat Track Custom



   American style, mdifikasi aliran wong Amrik. Negara paling demokrasi dalam modifikasi. Punya jurus merusak dan kembali memperbaiki alias modif. Sama dengan yang ini, tanpa meninggalkan identitas Suzuki Thunder.
Tangki Thunder masih asli coy and boy.  Kendati lumayan banyak yang 'dirusak-rusak' pada kaki dan rangka, lalu pakai duit merakitnya ulang. Di sini disebut flat track. Au ah,  artinya, silakan baca terus…
Aura flat track muncul dari karya modifikasi Topo yang punya Tauco Custom Builder (TCB). Topo sering main sulap. Seperti menyulap motor jadi gaya negaranya paman sam. “Itu milik saya, pak,” kata Aang, arek Suroboyo berumur 35 tahun.
Tujuan flat track  hanya untuk jalan mulus, menyiratkan tongkrongan cepat, kilat atau wussss. Penikmatnya mereka yang bukan pembalap dan juga bukan geng motor. Korban nonton balap, iya! 

Pondasinya tadi, bodi ringkas dan kaki-kaki besar. Bodi yang aerodinamis seolah mengiris angin. Sementara Thunder adalah motor cruiser yang bodinya tebal dan panjang. Makanya, butuh pesulap mahir, macam Topo ini.
Namanya modifikasi, jelas ada korban. Korban pertama, ya dompet. Soal isi dompet konsumen cepat abis, Topo gak pernah pakai sulap, apalagi hipnotis. Sub-frame alias rangka dudukan jok tadi, dipotong dan harus dibentuk ulang. “Pakai pipa hollow ukuran 2 x 2 cm,” kata si pesulap yang bernama asli Topo Goedel Atmodjo yang markasnya di Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu.
Langkah itu untuk mengejar bentuk tipis buritan. Nanti kan ada kenalpot undertail alias di atas roda dan di bawah ujung jok. Mantap, memang! American style, bro. Jangan main-main!
Trus, trus… ya kenalpot dibikin TCB sesuai kebutuhana dan penampilan. Dudukan jok sampai bodi pakai pelat galvanis. Soal tekuk dan melipat pelat itu, Topo gemulai memainkannya. 
Monosok wakil mutakhirnya flat track, copotan milik Suzuki Satria F-150. Apa gak lembek ini sok? Katanya sih, derajat posisinya dibikin miring. Daya serap suspensi masih mumpuni dengan bobot Thunder. Apalagi wing arm  variasi lokal, memungkinkan penyetelan sampai pas sokbreker tunggal ini. “Kaki-kaki juga pondasi. Makanya, sekalian pakai sokbreker depan Suzuki GSX 400  teleskopik,” tukas Topo.

Modifikasi Yamaha Xeon, Full Pelat Galvanis

 

Dudukan panel instrumen pelat galvanis

Roda besar
Sahabat Modifikator - Ketok, potong, las, gerinda,  dan mondar-mandir membubut adalah seni modifikasi. Apa pun hasilnya beri aplus, plok, plok, plok…harus dihargai. Seperti Yamaha Xeon 125 yang jadi big matic ini, sekali lagi tos dong. Bodinya pelat galvanis yang dirangkai dengan alat manual atau hand made. Silakan lihat foto, tidak perlu banyak huruf, kata dan kalimat. Titik gak ada koma.
Negara-ngara maju justru menghargai karya tangan ketimbang mesin untuk pajangan. Hasil tangan lebih bagus dari mesin, kian tak ternilai. “Mau gampang tinggal pakai fiberglass. Tetapi tantangannya ringan. Saya punya ciri bodi galvanis,” kekeh Topo yang punya Tauco Custom Builder. Topo to…
Otak muter-muter tujuh pusingan agar galvanis bisa jadi bodi yang meliuk-liuk. Lalu, boleh adu. Ya, adu rapi, adu cantik dan adu kuat. Jangan macam-macam kalau diadu benaran dengan matik satu ini, ancur itu yang lain.

Full galvanis


 Pantat oke juga
Desainnya diambil per bagian. Setiap bagian bodi punya pola masing-masing. Dibutuhkan keterampilan menentukan garis-garis awal sebagai dasar desain. Tidak butuh macam serat gelas yang kabanyakan dicetak pada pola jadi. Kalau mau tiru big matic tinggal cari bodi asli sebagai pola atau mirip-mirip. Itu bedanya.
Dibikin knock down alias bisa bongkar pasang. Sama dengan dibilang awal tadi, mata gerinda, ampelas dan dempul yang penuntas lekukan manis dan sumbangannya. “Baut-baut kecil itu untuk mengikat satu sama lain. Bisa dibongkar suatu ketika,” jelas Goedel Atmojo yang ada Topo di depannya.
Tema motor matik berkapasitas besar, wajib potong rangka dan sambung ulang. Penyambunnya bekas-bekas pipa Mio yang melar sekitar 50 cm. Termasuk pelat galvanis ini yang nebeng pada pipa-pipa sambungan tersebut. Sebagian pipa diikat mati dengan las CO yang menuju dudukan bodi.
Berarti, bodi galvanis yang konturnya rapi itu, sekaligus rangka. Kalau di mobil disebut sasis monokok.  Jadi jangan khawatir, motor ini tetap bisa jalan. Memang tidak senormal standarnya. Lagian, “Motor ini dipesan untuk iklan produk di tv,” kata Topo yang kian bersemangat jika modifikasi berat.
Oooo, proyek. Lha, dia yang bicara, dia juga yang nulis. Topo


DATA MODIFIKASI
Ban depan                : Swallow 110/70/14
Ban belakang           : Swallow 140/70/14
Knalpot                    : Kwangen Product
Setang                      : Kawasaki Ninja

Modifikasi Suzuki Shogun, Imajinasi Jantan

 

Sahabat Modifikator -- Mimpinya supermoto, motor gabungan pelahap aspal dan tanah. Pula, motor yang bisa loncat-loncat. Tetapi, hasilnya street fighter si jagoan cakar aspal. Raja jalanan! Belakangan diakui sebagai low riders alias motor tiarap  yang lebih banyak dipajang.
Jangan coba-coba ditelanjangi, asli motor ini nanti ketahuan. Au... zangan, dong. Mayu..! Ini Suzuki Shogun 2004. Yii, telanjang juga. Butuh berpikir keras menyulapnya jadi jantan. “Supermoto wakil dari motor serbabisa. Saya inginnya seperti itu,”  amin Rudi Permana, orang Purwokerto, Jawa Tengah. Pmilik modif, penggemar berat supermoto. Dia serahkan proyek pada Billy Custom.
Garpu atau fork depan model teleskopik panjang. Dulu, disebut sokbreker ayam jago. Ditambah monosok dengan paket bawaan lengan ayun yang panjang. Dengan komposisi ini, sementara konsep supermoto berjalan. Kira-kira sebentar lagi akan terwujud mimpi Pak Rudi. Kalau mau cepat sih, lihat fotonya dong.
Dari pada bikin rangka tambahan atau back-bone, lebih bagus pelat galvanis jadi bodi. Walah, si Topo dari Tauco Custom Builder (TCB) dapat saingan. Si Topo itu, saban bicara sebut galvanis. Katanya,  seni modifikasi yang tidak ternilai merancang galvanis jadi bodi. Po, po… kirain di kolong Indonesia ini hanya yang  bernama Topo yang bisa.  


Dari bodi galvanis ini mimpi supermoto buyar. Mungkin saat lagi nyenyak bermimpi, keburu bangun. Kucing lewat menjatuhkan piring, priiiing..! Supermoto pun jadi street fighter. Postur bodinya lebih pendek, meninggalkan roda belakang. Itu ciri raja jalanan. Sedang supermoto dasarnya dari special engine. Tangki pipih dan jok sampai belakang tipis. “Iya, ya,” celetuk Rudy sambil mengucak matanya.
Sumbu roda keburu panjang untuk kejar mimpi. Bahkan, kepanjangan untuk ukuran supermoto. Konstruksi monosok lebih miring, membuat belakang jadi rendah. Ini diimbangi menurunkan sokbreker depan, lebih pendek. 

Jadilah low rider. Imajinasi Tinggi. Fahrul

Data Modifikasi
- Sokbreker depan  : Custom USD
- Monosok  : Satria RR
- Pelek depan  : Sprint 2.50x17
- Pelek belakang  : Sprint 3.00x17
- Ban depan  : Swallow 110/60-17
- Ban belakang  : Swallow 130/60-17
- Footstep belakang  : Satria FU
- Lampu depan : Custom foglamp
- Tail light  : Revo
- Kenalpot  : Yoshimura
- Lengan ayun : Hand made
- Cakram set belakang  : Satria set
- Bodi   : Full custom plat
- Biaya modifikasi  : Rp 9 juta

Satria FU ala Robot

 

Sahabat Modifikator  –  Biasanya Suzuki FU dimodif mesinnya untuk kencang-kencangan. Kini dibikin lebih kencang lagi lewat bodi, hehe. Tampangnya sih kencang bangat, tapi itu hanya pura-pura.  Ya kan meniru robot kayak pilem transformers, kan kencang tuh. Robot berbentuk motor alias motor bertampang robot.
Bahannya dari Satria FU-150 keluaran 2002. Pemiliknya Padang Pradipta asal Perumnas Mulyasari, Majenang, Cilacap (Jateng). “Memainkan bodi dan tangki dam kaki-kaki. Tangki bahan bakar dari potongan-potongan pelat 0.9 mm. Kuncinya pada pengelasan sembari meniru desain robot,” beber Suswanto sang mofikator dari Billy Custom, Purwokerto.

Tangki dibuat layaknya leher dan bahu sang robot. Maka tangkinya di pindah di depan yang diletakan pada tulang underbonoe di bawah komstir. Muncul juga shroud atau sayap pada tangki seperti tangan robot. Untuk ukuran wadah bensin itu cukup besar sekaligus buat dudukan lampu sein.
Cover lampu menumpuk dengan dudukan cover setang. Bagian ini memang dibuat begitu agar setangnya ngumpet. Hasil keseluruhan sih macam sreetfighter (SF). Apalagi dengan kaki-kaki besar yang diwadahi dari lengan ayun. Lengannya  buatan sendiri yang juga dari pelat. Pokoknya pelatnya tebal untuk kaki robot. Hebatnya, lengannya model tunggal yang ada pada moge.
Rangka kotaknya pun dilapisi ulang dan sebagian diganti agar berotot. “Bagian ini untuk mengkamuflasekan sasis bawah tangki karena sedikit kurang besar. Penampilangnya harus seimbang dengan kepala robot (bodi depan dan tangki),” jelas sang builder yang sengaja bikin konsep khas kota mendoan (Purwokerto).
Nah begitulah robot yang tampangnya kencang, tapi belum tentu larinya bisa macam angin. Kan keberatan bodi bro. Yang dikejar penampilannya. Bedalah bila robot benaran, pasti kencang larinya.  “Sebut saja robot bebek, mas,” bangga Padang dari hasil modifikasinya.
   
Bakal Jadi Anak Paling Keren nih kalo Punya Ini :D. Fahrul