Bisa ditebak, chopper berbahan Honda CB 100 keluaran 73 itu,
kumuh, dekil, urakan, dan salju alias asal maju. Kesan itu yang membuat
karakternya muncul. “Kepuasan tidak selalu dengan cat mulus, las-lasan
rapi, dan variasi mahal. Saya ikuti keinginan bikin chopper,” papar Muhamad Rinudin, pemilik sekaligus builder CB100. Motor ini jadi ‘kaki’ sehari-hari Rinudin yang tinggal di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Mantap kali si bro ini...
Uang tidak bisa beli nyali. Ya, nyali tampil seadanya, nyali muke lu jauh, nyali dicaci di tengah lalu lintas lantaran mogok. Yang penting sang builder bebas dari inspirasi modifikasi menyala-nyala. Tidak peduli tongpes alias kantong kompes. Yang begitu disebut biker, gak ada ‘s’. Bisa kering, pak! Kering dompet...
Colay hanya pengusaha rongsokkan motor. Untuk rol pipa sesuai lengkungan chopper, dia andalkan teman di klub CB Standarddi Tanah Baru, Depok. Teman klub, bukan teman terkam teman, pengerjaan dik
erjakan tanpa negosiasi harga.“Harus hati-hati,bahannya mahal,” khawatir Colay
soal kegagalan merol, lantaran tabungan sudah terkuras. Untung pria
berumur 30 tahun itu belum punya anak dan istri. Kalau tidak, istri yang
cerewet duluan, coy.
CB100 ini untuk jadi Honda Davidson, walah! Benar-benar chop, potong sana-sini tanpa suspensi. Ayunan mengandalkan lenturan pipa. Fork depan tanpa sokbreker, hanya springer yang jadi ciri chopper. Ayunan dibantu sumbu roda lebar. Sumbu ini dibantu fork menuju dudukan roda yang melengkung. Cara itu bikin trail lebih panjang. Jadinya, seperti board track, balap motor era 30-an.
No honey no money, tapi soal garapannya penuh dengan nilai filosofi. Back-bone melengkung macam tulang punggung manusia yang menunduk. Artinya, kita harus menghormati siapa pun. Yeah, untung gak sekalian pakai blankon.
Lihat saja, motor ini jarang dicuci, kalau pun kena air, paling banter air ujan. No fear, dong. Iya, takut air? “Kemaren kehujanan waktu turing
ke gunung Bunder, Bogor. Dapet oleh-oleh nih,” kata Colay sambil
menunjuk sasis yang patah di bawah tangki. “Namanya juga motor dipake, bukan motor pajangan,” entengnya sembari berpikir dana untuk pengelasan.adit
DATA MODIFIKASI | : | |||
Head silinder | : Honda Mega Pro | |||
CDI | : Honda GL 100 | |||
Tangki bensin | : Custom | |||
Jok | : Custom | |||
Velg depan | : Venom 18 inci | |||
Velg belakang | : Champ 17 inci | |||
Ban depan | :Swallow Ranger 208 (3.00-18) | |||
Ban belakang | :IRC Road Winner (130/70-17 | |||
Fork | : Custom |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar