Negara-ngara maju
justru menghargai karya tangan ketimbang mesin untuk pajangan. Hasil
tangan lebih bagus dari mesin, kian tak ternilai. “Mau gampang tinggal
pakai fiberglass. Tetapi tantangannya ringan. Saya punya ciri bodi galvanis,” kekeh Topo yang punya Tauco Custom Builder. Topo to…
Otak muter-muter
tujuh pusingan agar galvanis bisa jadi bodi yang meliuk-liuk. Lalu,
boleh adu. Ya, adu rapi, adu cantik dan adu kuat. Jangan macam-macam
kalau diadu benaran dengan matik satu ini, ancur itu yang lain.
Dibikin knock down alias
bisa bongkar pasang. Sama dengan dibilang awal tadi, mata gerinda,
ampelas dan dempul yang penuntas lekukan manis dan sumbangannya.
“Baut-baut kecil itu untuk mengikat satu sama lain. Bisa dibongkar suatu
ketika,” jelas Goedel Atmojo yang ada Topo di depannya.
Tema motor matik
berkapasitas besar, wajib potong rangka dan sambung ulang. Penyambunnya
bekas-bekas pipa Mio yang melar sekitar 50 cm. Termasuk pelat galvanis
ini yang nebeng pada pipa-pipa sambungan tersebut. Sebagian pipa diikat
mati dengan las CO yang menuju dudukan bodi.
Berarti, bodi galvanis yang konturnya rapi itu, sekaligus rangka. Kalau di mobil disebut sasis monokok. Jadi
jangan khawatir, motor ini tetap bisa jalan. Memang tidak senormal
standarnya. Lagian, “Motor ini dipesan untuk iklan produk di tv,” kata
Topo yang kian bersemangat jika modifikasi berat.
Oooo, proyek. Lha, dia yang bicara, dia juga yang nulis. Topo
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 110/70/14
Ban belakang : Swallow 140/70/14
Knalpot : Kwangen Product
Setang : Kawasaki Ninja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar