Sobat Modifikator - Oleh
pemodifikasi, tampilan motor ini disebut Street Europe Style (SES)
alias street fighter gaya Eropa. Alasannya sih gampang ditebak, lihat
saja model buntut yang egois nan individualis itu. Kalau boleh disebut
sih, Tiger Buntung habis. Sub frame saja, tinggal sebagian yang
digunakan.
Berat Tapi Tetep Ngebut |
Ya, itu sih memang pendapat pemilik brosis. Sampeyan beda argumen sih boleh-boleh saja. Pastinya, Falmi mengawali itu dari sketsa yang dicoret-coret di atas kertas.
Lantas dibikin rangka yang pura-pura tubular di bawah tangki yang dirol. Tapi ngerolnya
tidak seperti menggulung rambut, bro. Itu rangkaian pipa-pipa yang
diikat dari komstir yang digergaji, digerinda dan dilas, rangkanya
sendiri masih asli Tiger 2000.
Istimewanya
di atas rangka yang 'tunggang-langgang' ini, terjadi tipislisasi.
Tangki bahan bakar yang tadinya bisa diisi banyak, sekarang berkurang
setengahnya. Karena itu tadi, mengejar tampilan jagoan jalanan dari
Eropa tembus ke Ciamis. Bahkan, dompet pengendara pun bisa tipis di jok
tunggal ini. Kenapa? Ya, karena alas jok-nya sangat tipis. Dompet di
saku celana belakang jika duduk di situ terus, lama-lama tergencet dan
akhirnya tipis kan, hehe.
Falmi jumpa
portal ini saat di gelaran Banjar Otomotif Parti 9 (BOP), Jateng, baru
lalu. Lantas ia bercerita proses bikin buntut yang sangat buntut itu,
buntut sekali. Katanya, ditopang pipa besi ¼ inci lewat proses las
listrik mulai dari sub frame yang sudah dikurang-kurangi tadi. Rangka
paling belakang ditekuk naik membentuk sudut.
Ya, begitu cerita singkat si buntut, tapi toh proses terus berlanjut seperti mendesain sepatbor, air scoop,
tangki dan batok lampu yang sangar. Bahannya sih masih serat kaca alias
fiberglass dengan konsep serasi dan harmonis. Makin harmonis dengan
kaki-kaki yang tak boleh dipandang enteng. Justru sikil ini yang bikin tambah istimewa.
Mulai dari sok depan model upside down yang
bikin gagah tampilan dan redaman. Juga monosok dan lengan ayun yang
kekar. Masih ditambah pelek dan ban yang gambot-gambot, makanya jadi
percaya alirannya SSE. Komposisi warna juga khas moge di Eropa sana tapi
bisa dilihat di Ciamis, hebat kan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar