Sahabat Modifikator – antara dominasi pacuan
skubek tim-tim ternama, tiba-tiba muncul sebuah skubek garputala tim
daerah yang curi perhatian di arena trek 201 meter. Yamaha Mio yang
dijoki Bayu Ucil di kelas Matik s/d 200 cc tersebut mampu merengsek di
urutan depan.
Meski hanya menempati posisi kedua dalam
event kebut lurus di Cilacap, Jawa Tengah beberapa waktu lalu,
setidaknya skubek ini mampu tunjukkan taringnya bersaing di papan atas.
“Itu belum maksimal. Ada komponen yang masih bisa ‘dimainkan’ lagi buat
pangkas waktu,” beber Arya Aditya pemilik motor ini.
“Motor matik ini memang masih dalam taraf
pengembangan untuk mencapai target yang kita inginkan,” beber Irfan,
mekanik M_Tech Racing yang berada dibalik kencangnya motor ini. Apa saja
bro ubahannya?
Untuk kejar kapasitas 200 cc, Irfan jejali
piston aftermarket Tiger oversize 2.50 (66 mm). Dengan langkah piston
yang masih standar, terhitung volume silinder bersih jadi 197,9 cc.
Lalu, buat pancing asupan gas deras ke
ruang bakar plus melancarkan pembuangan gas sisa, profil kem dirancang
ulang. Bumbungan kem in dibikin 267, sedang ex-nya 268. “Noken as ini
kami bikin dari noken as mobil Honda Estilo. Materialnya lebih kuat,”
beber Irfan yang akrab disapa Monyonk ini.
Menyesuaikannya, “Katup masuk pakai yang
gede, yakni 33 mm. Sedang katup buangnya 28,5 mm,” tutur mekanik yang
mangkal di Jl.Merak Gg. Jalak 04, RT.06/02, Klaseman, Salatiga.
Sebagai pemasok Pertamax Plus ke ruang bakar, diserahkan pada karburator Keihin PE berdiameter venturi 28 mm.
Pada sektor pengapian, mengandalkan CDI
dari Kawahara Racing dipadukan dengan koil YZ125 buat melipatgandakan
tegangan menuju busi. “Pakai koil YZ125, tegangan di busi bisa mencapai
30.000 volt. Sehingga percikan yang dihasilkan lebih besar dan kuat,”
bebernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar